Obyek Wisata Goa Pindul Gunungkidul - Goa Pindul yang berada di Dusun Gelaran I, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, sekitar 7 km ke arah utara Kota Wonosari merupakan satu dari tujuh gua yang dialiri sungai bawah tanah di kawasan Beriharjo. Obyek Wisata Goa Pindul mempunyai kedalaman air sekitar 5 meter, panjang sekitar 300 meter dengan lebar 5 meter serta jarak antara atap goa dengan permukaan air sekitar 4 meter.
Pada salah satu bab Goa Pindul tepatnya di tengah gua terdapat sebuah ruangan yang agak besar dengan lubang diatasnya, masyarakat sekitar gua menyebutnya sumur terbalik, suasana semakin mengesankan dengan panorama alam yang begitu indah dengan sinar matahari yang masuk pada ruangan ini. Lubang inilah yang sering dipakai sebagai terusan vertikal oleh anggota Tim Sar ataupun oleh para pengunjung Wisata Goa Pindul.
Sejarah Gao Pindul
Menurut dongeng yang beredar di Masyarakat sekitar, semuanya berawal dari seorang tokoh berjulukan Kyai Jaluwesi yang berkonflik dengan raksasa berjulukan Bendhogrowong. Keduanya terlibat berkelahi kesaktian, dengan keunggulan pada Kyai Jaluwesi. Raksasa itu lalu mengeluarkan ilmunya yang dikarenakan merasa terdesak. Sayangnya ilmu tersebut meleset dan mengenai seekor anjing peliharaan Widodo dan Widadi, anak kembar Kyai Jaluwesi. Anjing yang berjulukan Sona Langking itu cedera parah dan berlari tak karuan menuju sebuah sumber air yang ada di balik semak-semak. Kyai Jaluwesi yang mengikuti arah lari Sona Langking kaget ketika menerima anjingnya telah pulih dari cedera parah akhir aji-aji sang raksasa.
Melihat hal itu, Kyai Jaluwesi lalu menamai sumber air itu sebagai Mbelik Panguripan, alasannya ialah bisa menyembuhkan luka parah yang diderita anjingnya. Beberapa usang sesudah insiden itu, muncul sepasang laki-laki dan perempuan berjulukan Kyai dan Nyai Sejati yang ingin menguasai tanah di sekitar Gunung Bang. Mereka meminta kepada Kyai Jaluwesi untuk pindah dari tempat itu, dan Kyai Jaluwesi menyanggupinya. Meski begitu Kyai Jaluwesi menginginkan sebuah syarat, yaitu sesudah kepindahannya masyarakat Gunung Bang harus mengadakan program higienis lepen (sungai), penari ledhek (tayub), pada hari Senin Paing setiap tahun sekali. Kemudian Kyai Jaluwesi pindah ke kawasan Goa Pindul, sampai moksa dan diyakini menjadi penunggu di Goa Pindul dan Mbelik Panguripan.
Legenda ataupun dongeng yang beredar tentunya tidak bisa dipercaya seratus persen, tetapi pembaca yang baik seharusnya bisa menangkap apa yang ada di balik tiap legenda, bukan malah menganggapnya mistis, ataupun tidak masuk akal. Obyek Wisata Goa Pindul Gunungkidul yang ketika ini sedang menjadi primadona wisata cave tubing memang sangat menarik dan mengatakan sensasi yang berbeda dengan wisata-wisata yang sudah umum di Yogyakarta.
Sensasi Cave Tubing
Cave tubing hampir sama dengan rafting (arung jeram). Jika rafting atau arung penderasan ialah aktivitas menyusuri fatwa sungai dengan memakai perahu, maka cavetubing ialah aktivitas menyusuri gua dengan naik di atas ban dalam. Karena fatwa air di Obyek Wisata Alam Goa Pindul ini damai dan debit airnya relatif sama baik di animo penghujan maupun animo kemarau, maka melaksanakan cavetubing di Goa Pindul ini juga bisa dilakukan oleh para pemula maupun anak kecil.
Saat anda melaksanakan susur gua di Goa Pindul ini, anda akan menemukan sebuah stalagtit yang sudah menyatu dengan stalagmit sehingga tampak menyerupai sebuah pilar dengan ukuran lebar lima rentangan tangan orang dewasa(Soko Guru). Stalaktit ini merupakan terbesar di Goa Pindul dan mempunyai peringkat no 4 di dunia.
Fasilitas di Obyek Wisata Goa Pindul
Wisata cavetubing di Goa Pindul ini menyediakan guide yang bisa memandu kita untuk melaksanakan cave tubing. Pengelola telah menyediakan peralatan cave tubing menyerupai ban dan life vest (jaket pelampung), serta senter kepala (headlamp). Untuk menyewa kemudahan tersebut, pengunjung akan dikanakan biaya sekitar Rp.25.000 - Rp.30.000.
EmoticonEmoticon